Namanya Karjo. Lengkapnya Lanang Sukarjo. Sebuah nama yang nampaknya terkesan “ndeso”
namun menyimpan makna kebersahajaan yang dalam. Entah apa yang
difikirkan orang tua nya dulu ketika memberinya nama itu. Semestinya
Karjo menanyakan hal itu ketika kecil dulu.
Saat ini Karjo
lebih sering melamun dan menyendiri di depan teras kosnya sambil
menghabiskan berpuntung-puntung rokok A-Mild. Tidak lupa secangkir kopi
hitam menemani saat-saat kontemplatifnya itu.
Semenjak resign dari sebuah Bank swasta 3 minggu lalu, Karjo lebih terlihat seperti mahasiswa yang tak pernah peduli dengan ‘mandi’
daripada disebut sebagai akuntan bank yang setiap paginya harus
buru-buru berlari kesana kemari mencari dasi dan semir sepatu.
Teman-teman kosnya selalu memanggilnya “Pak Direktur” dengan busananya yang seperti itu. Diapun lebih terlihat kikuk ketimbang bangga ketika terlontar sebutan itu.
Rabu, 25 Desember 2013
Langganan:
Postingan (Atom)