Pages

Rabu, 26 Februari 2014

Watak Hujan

Tidak ada yang menyangka bahwa hujan tahun ini akan begitu hebat. Derasnya air yang turun itu seperti biasa, menghadirkan banjir pula. Semua pihak dibikin kalang kabut karena pada prinsipnya selain banjir air, ada saja banjir masalah yang turut datang. Bahkan beberapa titik kota yang dulunya bisa dikatakan sebagai wilayah bebas banjir, justru tahun ini menjadi bulan-bulanan luapan air yang kirimannya datang silih berganti baik itu dari parit maupun sungai.

Kota kelahiran saya dulu misalnya, Kudus, menjadi kota genangan air yang porsinya bisa dikatakan hampir seperti sungai Bengawan yang tidak kunjung surut. Sebagai kota industri dan pariwisata, tidak terhitung sudah kerugian materiil yang terhitung. Dari mulai warga yang tidak bisa bekerja, perusahaan yang rugi karena produksi macet, para petani yang gagal panen, belum lagi sarana transportasi yang lumpuh karena akses masuk Kudus tertutup semua. Harga sembako mahal, tabung gas mulai sulit didapat dan sekali dapat, harganyapun meroket. Kelangkaan bensin dan pusat-pusat perbelanjaan yang tutup menjadikan kota Kretek ini bagai Kota Atlantis yang tinggal menunggu nasibnya tenggelam di lautan.