Pages

Selasa, 15 Maret 2011

Formula Keputusan

                   
Pergulatan hidup manusia adalah suatu fenomena dimana seluruh komponen kehidupan seseorang ikut ambil bagian disini. Dalam kondisi seperti ini banyak manusia – manusia yang baru menyadari adanya
keterbatasan – keterbatasandalam dirinya.Begitu ia menemukan keterbatasan ditengah pergulatan hidupnya, maka pada saat yang sama ia juga 
menemukan kemungkinan sekaligus kebebasan untuk menyemarakkan kehidupannya.

 
Setiap hari saat matahari terbit, merupakan hari baru yang penuh dengan berbagai kemungkinan. Kita 
tidak perlu menyambut hari ini dengan cara yang sama seperti ketika kita menyambut hari kemarin. 
Setiap minggu merupakan minggu yang baru dengan seperangkat tugas baru, tuntutan baru,dan  petualangan 
baru yang tentunya juga akan menyingkap berbagaikemungkinanbaru. Ketika seorang dokter mengatakan bahwa anda hanya tinggal mempunyai waktu beberapa bulan, satu atau
tiga tahun lagi untuk hidup. Masih ada kemungkinan. Kita semua tahu orang memperkirakan situasi mereka, 
meyakininya dan kemudianmemutuskan apa yang ingin mereka selesaikan secara baik di waktu yang tersisa itu.
Adalah munafik jika kita mengaku tenang sedang diri kita merasa terancam. Banyak hal yang terkadang muncul 
dan memberontak.
Dari diri kita secara tiba – tiba di saat pribadi kita dilanda suatu guncangan. Pemikiran – pemikiran yang apatis 
sering menggangu ketenangan batin. Tak ayal lagi, ketidak stabilan psikologislah yang menjadi dampak atas
hal – hal  seperti itu. Takut, phobia, bingung hingga depresi sangat mungkin terjadi.
Dalam hal ini, segala kemungkinan akan selalu menjadi bahan pemikiran seseorang. Solusi selamat, aman 
dan lain – lain akan menjadi semacam final hope yang sering meminta pertanggung jawaban
batiniah di benak mereka. Pergolakanpun terjadi.
Namun dalam situasi terdesak semacam apapun, ketika seseorang telah belajar tentang
 kemungkinan – kemungkinan,secara otomatis ia akan berupaya keras untuk mencari peluang
 itu dan dengan segera melakukan apa saja yang sekiranya berpotensi memperbaiki keadaan. 
 Berusaha memunculkan kemungkinan adalah sangat manusiawi ketika seseorang 
 harus berlari untuk mengejar keterlambatannya. Bahkan semut yang kecil itupun akan menggigit 
dan melawan saat berada dalam situasi terjepit.
Jadi ini sebenarnya adalah tentang self-defeating (mengatasi diri sendiri). Manusia memiliki antena –  antena 
logika yang secara akurat mampu mengungkap “sinyal – sinyal kemungkinan” yang bisa saja terjadi dalam 
suatu ruang dan waktu.
Namun teori tentang kemungkinan (possibility theorema) sangat kontras ketika bertemu dengan dialektika lain yangkemudian menghasilkan sintesis lain. Ketidakmungkinan adalah suatu kondisi dialektis yang harus dihadapi oleh berbagai 
bentuk kemungkinan tadi. Seseorang akan sangat sulit mempercayai sesuatu yang dianggapnya tidak mungkin. Namun
 tampaknya sekarang ini semakin banyak orang yang diciptakan untuk melakukan hal – hal yang tidak mungkin. Disinilah 
seseorang akan dihadapkan pada situasi dimana batas antara yang mungkin dan tidak mungkin, menipis dan 
berangsur – angsur sirna.
Sebagian dari mereka belajar sendiri mengelilingi dunia. Mount Everest, mempunyai masalah sampah di atas puncaknya
karena jumlah pendaki yang mencapai puncaknya.
Pesawat ruang angkasa Amerika dan Rusia bekerja sama mengeksplorasi ruang angkasa lebih jauh lagi ke dalam galaksi 
kita. Semuanya ada dan siap di raih pada saat yang bersamaan tanpa batasan apapun.
Jadi, cukup putuskan apa yang anda inginkan dan mulailah mencoba...

0 komentar: