Pages

Jumat, 26 Juni 2015

Hedonisme dan Sekolah Ramadhan

Ya ya ya, bulan Ramadhan akhirnya tiba juga dan tidak terasa sudah 1 minggu kita lewatin. Saya gak pengen ngomong banyak sih tentang tema Ramadhan karena memang bukan kapasitas saya untuk berbicara ihwal keagamaan. Hanya saja beberapa hal yang ingin saya utarakan adalah bahwa jangan lupa tujuan berpuasa, yakni menyucikan diri. Karena apa, fakta yang ada di lapangan adalah, bahwa menjelang lebaran, kriminalitas justru meningkat. Ini bukti bahwa setan itu tidaklah di belenggu. Melainkan, yang terjadi sebetulnya adalah, bahwa dari dulu Setan itu tidak pernah menggoda kita para manusia, karena apa, karena tanpa di godapun, manusia itu memiliki kecenderungan melakukan dosa. Karena itulah obatnyapun tidak sulit, tinggal ngilangin huruf S aja, Do'a. He he ... Anggap saja Ramadhan itu semacam 'sekolah' yang harus kita ikuti selama 1 bulan saja. All we have to do is, kudu lulus. That's all.

Tentang susahnya berpuasa, bagi saya itu relatif. Menurut pengalaman, menahan rasa lapar dan dahaga saja tidaklah sulit, tinggal memilah menu sahur serta mengatur pola aktivitas dan tenaga saja. Tetapi yang berat itu adalah, bahwa mata ini merupakan perangkat yang sangat lemah dan gampang tergoda. Begitupun dengan hati. Begitu lembut sehingga mudah terkena virus hati, iri, dengki, de el el. So, tips dari saya, jaga mata dan hati. Ini seperti yang terjadi pada saya. Yaitu, di hari pertama bulan puasa saya harus mengisi acara di sebuah event pesta yang penuh dengan makanan dan tamu yang berbusana minim. Semoga Allaah menguatkan iman saya. Amin. Namun walaupun demikian, saya terus menahan diri untuk tidak tergoda. Walaupun memang berat sih he he.

Sedikit menambah saja, kebanyakan para puasaers, sering melakukan acara Ngabuburit di luar akal sehat. Mereka mendadak mengatur jadwal makan bersama di cafe, resto, dan tempat-tempat makan dengan menu berkelas. Ya sah sah saja sih wong ya uang-uang mereka sendiri. Tapi ini adalah fenomena di mana ternyata tidak banyak yang menyadari jebakan hedonisme yang berdiri tegak merintangi jalan suci seseorang. Karena bersikap berlebihan semacam itu justru bakalan jadi boomerang bagi diri sendiri. Terlebih jika kita lihat budaya belanja menjelang lebaran yang termonopoli oleh outlet-outlet besar yang menawarkan diskon gila-gilaan. Hampir semua orang mendadak berubah menjadi pemburu baju. Hedeeewwhh... Hanya satu yang perlu dirubah, Mindset. Berpuasa itu tujuannya agar kembali ke fitrah, maksudnya, kembali menjadi sederhana. But as you can see, most of people realize it, but intentionally ignore this truth.

Sebagai penutup, saya hanya ingin mengingatkan saja bahwa, di bulan Ramadhan dari tahun ke tahun selalu gunakanlah dengan sebaik mungkin. Jangan pikir apakah ibadah kita bakal diterima atau tidak, itu bukan wewenang kita. Just do it. Karena apa, kareennaaaa....., tanpa kita sadari, dari waktu ke waktu dosa kita bukannya semakin sedikit, melainkan sebaliknya, semakin bertambah.

0 komentar: